MAKALAH
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen
Pembimbing: -
LOGO
Nama Mahasiswa:
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM
LAMONGAN
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji
syukur kepada Allah SWT atas terselesaikannya makalah (Unsur-unsur Bahasa Indonesia) ini. Tanpa ridho, hidayah dan inayah-NYA mustahil
penulisan makalah ini bisa selesai secara tepat waktu.
Kami ucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Ainul Bapak/Ibu Dosen yang
telah membimbing dan mengajarkan Mata
Kuliah Bahasa Indonesia ini serta pihak-pihak yang bersangkutan yang telah
membantu,sehingga makalah ini bisa terselesaikan.
Meskipun demikian kami menyadari
makalah ini jauh dari kata sempurna ,oleh karena itu saran dan kritik dari
semua pihak,khususnya teman-teman seprofesi menjadi harapan bagi kami guna
perbaikan selanjutnya.
Akhirnya permohonan dan harapan
semoga apa yang telah kami lakukan mendapat ridho dan kebaikan dari Allah SWT,
serta bermanfaat bagi para pembaca sebagai jembatan ilmu pengetahuan. Amin.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Lamongan,
18 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
1. KATA
PENGANTAR............................................................... 2
2. DAFTAR ISI............................................................................. 3
3. BAB I
PENDAHULUAN......................................................... 4
A. Latar
Belakang.................................................................... 4
B. Rumusan Masalah............................................................... 4
C. Tujuan................................................................................. 4
4. BAB II
PEMBAHASAN.......................................................... 5
A. Pengertian
Kalimat............................................................. 5
B. Unsur-unsur
Kalimat......................................................... 6
C. Ciri-ciri
dari Unsur Kalimat……………………………… 6
5. BAB III
PENUTUP................................................................... 11
A. Kesimpulan.......................................................................... 11
B. Saran.................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan, kita
sebenarnya tidak menggunakan kata-kata secara lepas. Akan tetapi, kata-kata itu
terangkai mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku sehingga terbentuklah
rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, fikiran maupun perasaan. Dan
rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, fikiran atau perasaan itu
disebut Kalimat.
Ketika
berbicara, sering sekali kita tidak memperhatikan susunan atau unsur-unsur
kalimat dengan benar. Dalam menggunakan kalimat, perlu dipahami adanya
intonasi, jeda, dan tanda baca. Berdasarkan hal tersebut, makalah ini akan
membahas tentang pengertian kalimat, unsur dan ciri-ciri kalimat, serta
contoh-contoh kalimat dengan pola yang benar.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian kalimat?
2. Apa saja
unsur-unsur kalimat?
3. Apa
ciri-ciri dari unsur kalimat?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
pengertian kalimat
2. Mengetahui
unsur-unsur suatu kalimat
3. Mengetahui ciri-ciri
subjek, predikat, objek, keterangan dan pelengkap dalam kalimat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kalimat
Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau
gagasan. Dapat dikatakan sebagai stuan bahasa terkecil karena sesungguhnya di
atas tataran kalimat itu masih terdapat stuan kebahasaan yang jauh lebih besar.
Pakar berbeda menyatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif
berdsiri sendiri, mempunyai intonasi akhir, dan secara actual dan potensial
terdiri atas klausa.
Secara umum
dapat disampaikan bahwa satuan-satuan bahasa lebih besar yang ada di atas
tataran kalimat itu adalah paragraf dan wacana. Suatu pernyataan dapat
dikatakan kalimat jika di dalam pernyataan
itu sekurang-kurangnya terdapat predikat dan subjek, baik disertai objek,
pelengkap, atau keterangan maupun tidak, bergantung kepada tipe verba predikat
kalimat tersebut. Untuk menentukan predikat suatu kalimat, dapat dilakukan
pemeriksaan apakah ada verba (kata kerja) dalam untaian kata itu. Selain verba,
predikat suatu kalimat dapat pula berupa adjektiva dan nomina.
Dalam bentuk lisan, unsur subjek dan predikat itu
dipisahkan jeda yang ditandai oleh pergantian intonasi. Relasi antar kedua
unsur ini dinamakan relasi predikatif, yaitu relasi yang memperlihatkan
hubungan subjek dan predikat. Sebaliknya suatu unsur disebut frasa jika unsur
itu terdiri dari dua kata atau lebih—tidak terdapat predikat di dalamnya—dan
satu dari kata-kata itu sebagai inti serta yang lainnya sebagai pewatas atau
penjelas. Biasanya frasa itu mengisi tempat subjek, predikat, objek, pelengkap,
atau keterangan. Relasi kata yang menjadi inti dan kata yang menjadi
pewatas/penjelas ini dinamakan sebagai atributif.
Anak kecil itu / pandai sekali.
Unsur anak kecil itu (subjek) yang menjadi intinya
adalah anak karena dalam unsur itu anak tidak dapat ditiadakan
dan kata itu dapat mewakili unsur subjek. Demikian juga, pandai sekali intinya adalah pandai
karena kata pandai tidak dapat ditiadakan dan kata itu dapat mewakili
unsur predikat. Contoh di atas merupakan kalimat karena terdapat dua unsur yang
menjadi syarat dari suatu kalimat. Rangkaian kata anak kecil itu
mewakili unsur subjek, sedangkan pandai sekali mewakili unsur predikat. Jika dituliskan, kalimat diawali dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya.
B.
Unsur-unsur
Kalimat
Di samping
berunsur subjek dan predikat, kalimat dapat dibangun dengan unsur yang lebih
kompleks seperti pada contoh berikut :
Ayah //
selalu mengirimi // kami // uang // setiap awal bulan
S
P
O
Pel.
K
Berdasarkan
contoh, dapat diketahui bahwa sebuah unsur kalimat dapat berupa (S) subjek, (P)
predikat, Pel (pelengkap), dan K (keterangan).
1.
Subjek
Unsur pembentuk kalimat yang harus disebut pertama adalah subjek. Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah
kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara
lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya.
Ciri-cirinya adalah :
a. Merupakan jawaban atas pertanyaan apa atau siapa
Penentuan subjek dapat dilakukan dengan mencari jawaban
atas pertanyaan apa atau siapa yang dinyatakan dalam suatu
kalimat. Untuk subjek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata
tanya siapa.
b. Dapat disertai kata ini atau itu
Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite).
Untuk menyatakan takrif, biasanya digunakan kata itu atau ini.
Subjek yang sudah takrif misalnya nama orang, nama negara, instansi, atau nama
diri lain dan juga pronomina tidak disertai kata ini atau itu.
c. Tidak didahului kata depan/preposisi
Subjek tidak
didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada,
pada. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti
itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.
d. Berupa Nomina atau Frasa Nominal
Subjek kebanyakan
berupa nomina atau frasa nominal. Di samping nomina, subjek dapat berupa verba
atau adjektiva, biasanya, disertai kata penunjuk itu.
2. Predikat
Predikat adalah unsur kalimat yang
memerikan atau memberitahukan apa, mengapa, bagaimana atau berapa
tentang subjek kalimat. Predikat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Merupakan jawaban atas pertanyaan apa, bagaimana, mengapa, atau berapa
Dilihat dari segi makna, bagian
kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan mengapa atau bagaimana
adalah predikat kalimat. Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa
dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina penggolong
(identifikasi). Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan
predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.
b. Dapat didahului kata ialah, adalah, merupakan
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah
atau ialah. Predikat itu terutama digunakan jika subjek kalimat
berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek dan pelengkap tidak
jelas.
c. Dapat disertai kata pengingkaran tidak, atau bukan
Predikat dalam bahasa Indonesia
mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk
pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa verba atau
adjektiva. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan
juga merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau predikat kata merupakan.
d. Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba
atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah,
sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan
verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga
disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti
ingin, hendak, dan mau.
e. Dapat berupa kata atau kelompok kata kerja, kata atau kelompok kata sifat,
kata atau kelompok kata benda, kata atau kelompok kata bilangan.
3. Objek
Objek adalah unsur kalimat yang
dikenai perbuatan atau menderita akibat perbuatan subjek. Objek memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
a. Langsung mengikuti predikat
Objek hanya memiliki tempat di
belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
b. Dapat menjadi subjek kalimat pasif
Objek yang hanya terdapat dalam
kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke
pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek
dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
c. Tidak didahului kata depan atau preposisi
Objek yang selalu menempati posisi di
belakang predikat tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara
predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi.
d. Dapat didahului kata bahwa
Anak kalimat pengganti nomina
ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek
dalam kalimat transitif.
4. Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang
melengkapi predikat dan tidak dikenai perbuatan subjek. Pelengkap memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
a. Melengkapi makna kata kerja (predikat)
Ciri ini sama
dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan
pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada
kalimat berikut.
a) Diah mengirimi saya buku baru.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku
baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan
tidak mendahului predikat.
b. Tidak didahului preposisi
Seperti objek,
pelengkap tidak didahului preposisi. Unsur kalimat yang didahului preposisi
disebut keterangan. Ciri-ciri unsur keterangan dijelaskan setelah bagian ini.
c. Langsung mengikuti predikat atau objek jika terdapat objek dalam kalimat
itu
d. Berupa kata/kelompok kata sifat atau klausa
e. Tidak dapat menjadi subjek dalam konstruksi pasifnya.
5. Keterangan
Keterangan
merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu
yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat,
waktu, cara, sebab, dan tujuan.
Keterangan ini
dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa
ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam,
pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk.
Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika,
karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga.
Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan.
Ciri-ciri
keterangan yaitu:
a. Memberikan informasi tentang waktu, tempat, tujuan, cara, alat, kemiripan,
sebab, atau kesalingan
b. Memiliki keleluasaan letak atau posisi (dapat di awal, akhir, atau
menyisip antara subjek dan predikat)
c. Didahului kata depan seperti di, ke, dari, pada, dalam, dengan,
atau kata penghubung/konjungsi jika berupa anak kalimat.
C.
Contoh-contoh Pola Kalimat
a. Kalimat dasar berpola S P
♦ Mereka / sedang
berenang
♦ Gambar itu /
bagus
♦ Adik / menyapu
b. Kalimat dasar berpola S P O
♦ Mereka / sedang
menyusun / karya ilmiah
♦ Adi / ingin makan
/ soto
c. Kalimat dasar berpola S P Pel
♦ Anaknya /
beternak / Ayam
d. Kalimat dasar berpola S P K
♦ Mereka / berasal
/ dari surabaya
e. Kalimat dasar berpola S P O K
♦ Kami / memasukan
/ pakaian / ke dalam lemari
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk
menyampaikan ide atau gagasan. Suatu pernyataan dapat dikatakan kalimat jika di dalam pernyataan itu sekurang-kurangnya terdapat
predikat dan subjek, baik disertai objek, pelengkap, atau keterangan maupun
tidak, bergantung kepada tipe verba predikat kalimat tersebut. Unsur-unsur
kalimat yaitu terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Kalimat didasarkan pada adanya intonasi, tanda baca, jeda, dan keterkaitannya
pada konstruksi lain yang lebih besar, kalimat ditandai juga dengan
kemungkinannya untuk diubah susunannya tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan
makna.
B. Saran
Apabila di dalam makalah ini terdapat
kata-kata yang salah ataupun kurang tepat, kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membagun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Daftar Pustaka
Akhadiyah, Subarti dkk. 1996. Pembinaan Kemampuan Berbahasa Indonesia.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ali, Lukmsn. 1991. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai pustaka
Alwi, Hasan. 1998. Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Hasjim, Nafron.
1998. Komposisi dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan
Wagiati. 2002. “Kalimat dalam Bahasa Indonesia”. Dalam www.scholar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar