LINGKUNGAN
PENDIDIKAN
Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
Dosen Pembimbing: -
MAKALAH
LOGO
Nama kelompok 5:
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
ISLAM DARUL’ULUM LAMONGAN
2013
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT,kami
ucapkan atas selesainya makalah (Lingkungan Pendidikan) ini.Tanpa ridho, hidayah, inayah-NYA
mustahil penulisan makalah ini bisa selesai secara tepat waktu.
Kami
ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah membimbing dan mengajarkan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan ini
serta pihak-pihak yang bersangkutan yang telah membantu,sehingga makalah ini
bisa terselesaikan.
Meskipun
demikian kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna ,oleh karena itu
saran dan kritik dari semua pihak,khususnya teman-teman seprofesi menjadi
harapan bagi kami guna perbaikan selanjutnya.
Akhirnya
permohonan dan harapan semoga apa yang telah kami lakukan mendapat ridho dan
kebaikan dari Allah SWT, serta bermanfaat bagi para pembaca sebagai jembatan
ilmu pengetahuan. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Lamongan,
18 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
1.
KATA
PENGANTAR............................................................... 2
2.
DAFTAR
ISI............................................................................. 3
3.
BAB I
PENDAHULUAN......................................................... 4
A.
Latar
Belakang.................................................................... 4
B.
Rumusan
Masalah............................................................... 5
C.
Tujuan................................................................................. 5
4.
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................... 6
A.
Pengertian Pendidikan............................................................. 6
B.
Pendidikan Lingkungan......................................................... 7
C.
Fungsi Lingkungan Pendidikan
……………………………. 7
D.
Jenis-jenis Lingkungan…………………………………….. 8
E.
Apa Pengaruh Timbal Balik
antara Ketiga Lingkungan Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta Didik……………………. 12
5.
BAB III
PENUTUP................................................................... 14
A.
Kesimpulan.......................................................................... 14
B.
Saran.................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………. 15
BAB I
PENDAHULUAN
Lingkungan
atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Sebab bagaimanapun bila berbicara tentang lembaga pendidikan sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka
tentunya akan menyangkut masalah lingkungan dimana pendidikan tersebut
dilaksanakan.
Setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan
tersebut (keluarga, sekolah, dan
masyarakat), pasti akan mengalami perubahan dan perkembangan menurut wama dan
corak institusi tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan ketiga lembaga ini,
Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga
lembaga pendidikan tersebut sebagai Tri Pusat Pendidikan. Maksudnya, tiga pusat pendidikan yang secara bertahap dan
terpadu mengemban suatu tanggung jawab
pendidikan bagi generasi muda.
Pendidikan
merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat
berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran
normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya
terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan
formal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh
dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering
disebut sebagai tripusat pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan
pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung
tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung
pada lingkungan pendidikan yang berada diluar lingkungan formal.
Dalam makalah ini kami akan membahas dan menjabarkan
tentang:
a. Apa itu
Pengertian Pendidikan?
b. Apa itu
Pendidikan Lingkungan?
c. Apa Fungsi Lingkungan Pendidikan?
d. Apa Jenis-jenis Lingkungan?
e. Apa Pengaruh Timbal Balik antara Ketiga Lingkungan Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta Didik?
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk
mengetahui apa itu pendidikan.
b. Untuk
mengetahui apa itu lingkungan pendidikan.
c. Untuk
mengetahui Fungsi Lingkungan pendidikan.
d. Untuk
mengetahui jenis-jenispendidikan.
e. Untuk mengetahui
Pengaruh timbal balik antara ketiga
lingkungan pendidikan terhadap
perkembangan peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok orang
lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang
lebih tinggi dalam arti mental.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan
manusia, karena dimanapun dan kapanpun di dunia terdapat pendidikan. pendidikan
pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri,
yaitu untuk membudayakan manusia.
Pengertian pendidikan menurut para
ahli :
1. Langeveld
adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan
yang diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak itu,
atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya
sendiri
2. John
Dewey
Adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental
secara intelektual
dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
3. Ki
Hajar Dewantara
Adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun
maksudnya, yaitu menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.
4. UU No. 2 Tahun 1989
Adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya
dimasa yang akan datang.
B. Pengertian Lingkungan
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala
benda,daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk
hidup lainnya.
Lingkungan
(envirement) meliputi semua kondisi
dalam dunia ini yang dengan cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita. Jadi lingkungan adalah
segala sesuatu yang mempengaruhi individu. Segala sesuatu yang mempengaruhi itu
mungkin berasal dari dalam diri individu (internal
environment), dan mungkin pula berasal dari luar diri individu (external environment). Indivividu dalam
hal ini dapat berbentuk orang atau lembaga. Lingkungan bagi seseorang sebagai
individu adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam dirinya (fisik dan psikis) dan sesuatu yang
berada diluar dirinya seperti alam fisika (non
manusia) dan manusia.
lingkungan
pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai berbagai lingkungan
tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan
sosial.
Fungsi suatu lingkungan tergantung pada jenis
lingkungan tersebut. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan berfungsi antara
lain sebagai :
1. pusat
pendidikan formal,
2. pusat
kebudayaan,
D. Jenis-jenis lingkungan
Keluarga
merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang yang
mempunyai hubungan pertalian darah. Keluarga dikenal sebagai lingkungan
pendidikan yang pertama dan utama. Predikat ini mengindikasikan betapa
esensialnya peran dan pengaruh keluarga dalam pembentukan prilaku dan
kepribadian anak. Pandangan seperti ini sangat logis dan mudah dipahami karena
beberapa alasan berikut ini:
a. Keluarga
merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak perlakuan kepada anak.
b. Sebagian
besar waktu anak berada di lingkungan keluarga.
c.
Karakteristik hubungan orang tua, anak
berbeda dari hubungan anak dengan pihak
-pihak lainnya (guru, teman, dan sebagainya).
d. Interaksi
kehidupan orang tua anak dirumah bersifat “asli”, seadanya dan tidak
dibuat-buat.
Dari berbagai
definisi diatas jelaslah bahwa peranan keluarga sangatlah penting dalam
pencapaian tujuan pendidikan. Undang-undang sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 menyatakan secara jelas
dalam pasal 10 Ayat 4, bahwa keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan
luar sekolah yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai-nilai moral
dan keterampilan, kepada anak. Keluarga
pengaruh yang kuat, langsung dan sangat dominan kepada anak, terutama dalam
pembentukan prilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman nilai-nilai,
prilaku-prilaku sejenisnya, pengetahuan dan sebagainya.
Sehubungan dengan itu,
Fuad Ichsan, (1995). Mengemukakan. Fungsi lembaga pendidikan keluarga sebagai
berikut :
a. Merupakan
pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan faktor yang
sangat penting bagi perkembangan berikutnya.
b. Pendidikan
di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan
berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi
anak.
c. Di dalam
keluarga akan terbentuk pendidikan moral,
keteladanan orang tua dalam bertutur kata dan berprilaku sehari-hari
akan menjadi wahana pendidikan moral bagi anak dalam keluarga tersebut guna
membentuk manusia susila.
d. Di
dalam keluarga akan tumbuh sikap tolong
menolong, tenggang rasa, sehingga tumbuhlah kehidupan keluarga yang damai dan
sejahtera.
e. Keluarga
merupakan lembaga yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan agama.
f. Di dalam
konteks membangun anak sebagai makhluk individu agar anak dapat mengembangkan
dan menolong dirinya sendiri, maka keluarga lebih cenderung untuk menciptakan
kondisi yang dapat menumbuhkembangkan inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi,
tanggung jawab, keterampilan dan kegiatan lain.
Seifert & Hoffnung, 1991,
menjelaskan enam kemungkinan cara yang harus dilakukan orang tua dalam
mempengaruhi anak yakni sebagai berikut:
a. Permodelan
prilaku, baik disengaja atau tidak, orang tua dengan sendirinya akan menjadi
model bagi anak-anaknya.
b. Memberikan
ganjaran dan hukuman (giving reward and
punishments), yaitu orang tua mempengaruhi anaknya dengan cara memberikan
ganjaran terhadap prilaku-prilakunya yang positif dan memberi hukuman terhadap
prilakunya yang tidak di inginkan.
c. Perintah
langsung (direct instruction) memberi
perintah secara sederhana seperti “jangan
malas belajar”, “cepat mandi”, nanti sekolahnya kesiangan dan sebagainya.
d. Menyatakan
peraturan-peraturan (stating rules)
yaitu membuat peraturan umum yang berlaku dirumah walaupun secara tidak
tertulis.
e. Nalar (reasoning), cara yang di gunakan orang
tua untuk mempengaruhi anaknya, dengan mempertanyakan kapasitas anak untuk
bernalar.
f.
Menyediakan fasilitas atau bahan dan dengan suasana yang menunjang. Orang tua
dapat mempengaruhi prilaku anak dengan mengontrol fasilitas atau bahan-bahan dan
dengan suasana.
2. Lingkungan sekolah
Sekolah
adalah suatu hal yang tidak biasa di pungkiri lagi, karena kemajuan zaman,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keluarga tidak mungkin lagi dapat
memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi gerasi muda akan pendidikan. Semakin
maju suatu masyarakat, semakin tinggi pula tuntutan pemenuhan kebutuhan anak
akan pendidikan. Kondisi masyarakat seperti ini mendorong terjadinya proses
formalisasi lembaga pendidikan yang lazim disebut sistem persekolahan.
Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang
diselenggarakan sekolah melalui kegiatan belajar mengajar dengan organisasi
yang tersusun rapi, berjenjang dan
berkesinambungan. Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan
pemerintah dan mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional, dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur.
Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional , maka
pendidikan nasional harus berfungsi:
1.
Sekolah harus mampu
menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu melalui pembekalan
semua bidang studi.
2.
Sekolah melalui teknik pengkajian bidang studi
perlu mengembangkan sikap sosial, gotong royong, toleransi dan demokrasi dan
sejenisnya dalam rangka menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk sosial.
3.
Sekolah harus berfungsi sebagai pembinaan watak
anak melalui bidang studi yang relevan sehingga akhirnya akan terbentuk manusia
susila yang cakap yang mampu menampilkan dirinya sesuai dengan nilai dan norma
yang hidup dan berkembang di masyarakat.
4.
Sekolah harus dapat menumbuhkembangkan anak sebagai
makhluk yang religius dan mampu menjadi pemeluk agama, yang baik, taat, soleh,
dan toleran.
5. Di dalam konteks pembangunan nasional, pendidikan
formal harus menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas yang mampu
mensejahterakan dirinya dan bersama orang lain mampu mensejahterakan
masyarakat, bangsa dan negara.
6. Sekolah berfungsi
konservatif, inovatif, dan selektif dalam mempertahankan atau memelihara
kebudayaan yang ada, melakukan pembaharuan dan melayani perbedaan individu anak
dalam proses pendidikan.
3. Lingkungan masyarakat
Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan
yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat
mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.
Kaitan
antara masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dari beberapa segi yakni :
a. Masyarakat
sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang di lembagakan maupun yang tidak di
lembagakan.
b.Lembaga-lembaga
kemasyarakatan atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung maupun tidak
langsung ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
c. Dalam
masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang maupun
dimanfaatkan. Perlu pula di ingat bahwa manusia dalam bekerja dan hidup
sehari-hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya
untuk meningkatkan dirinya.
Dari ketiga kaitan antara masyarakat dan pendidkan
tersebut dapat dilihat peran yang telah disumbangkan dalam rangka tujuan pendidikan Nasional,yaitu
berupa membantu penyelenggaraan
pendidikan, membantu pengadaan
tenaga, biaya, prasarana, dan sarana, menyediakan lapangan kerja, dan membantu
mengembangkan profesi baik langsung maupun tidak.
Secara
kongkrit peran dan fungsi pendidikan kemasyarakatan dapat dikemukakan sebagai
berikut :
a. Memberikan kemampuan professional untuk mengembangkan karir melalui
kursus penyegaran, penataran, lokakarya, seminar, konperensi ilmiah dan
sebagainya.
b. Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu system pendidikan
nasional seperti sekolah terbuka, kursus tertulis, pendidikan melalui radio,
dan televisi dan sebagainya.
c. Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melalui
pesantren, pengajian, pendidikan agama
di surau/langgar, biara, sekolah minggu dan sebagainya.
d. Mengembangkan kemampuan kehidupan sosial budaya melalui bengkel seni,
teater, olahraga, seni bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan sebagainya.
e. Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang untuk
menjadi ahli bangunan, muntir, dan sebagainya.
Tumbuh
kembangnya anak pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni hereditas,
lingkungan, proses perkembangan dan anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan
peranan tripusat pendidikan itulah yang menentukan baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
Terutama melakukan kegiatan pendidikan dalam bentuk membimbing, mengajar dan
melatih dalam suasana belajar dan proses pembelajaran. Peranan ketiga tripusat
pendidikan itu bervariasi, meskipun ketiganya melakukan tiga kegiatan pokok
pendidikan tersebut.
Kaitan antara tripusat
pendidikan dengan tiga kegiatan pendidikan untuk mewujudkan jati diri yang
mantap, penguasaan pengetahuan dan pemahiran keterampilan di lukiskan pada
bagan berikut.
Bagan tersebut
melukiskan bahwa setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberi kontribusi
yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan yakni;
1. Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi
yang berbudaya.
2. Pengajaran dalam upaya penguasaan
pengetahuan.
3. Pelatihan dalam upaya pemahiran
ketrampilan.
Setiap pusat pendidikan perlu
ditingkatkan kontribusinya terhadap
perkembangan peserta didik, keserasian antara kontribusi itu ,serta
kerja sama yang erat dan harmonis antara tripusat tersebut. Berbagai upaya di
lakukan agar program-program pendidikan dari setiap pusat pendidikan. Saling
mendukung dan memperkuatkan antara satu dan yang lainnya.
Dilingkungan keluarga telah di upaya kan
berbagai hal seperti perbaikan gizi, permainan edukatif, penyuluhan orang tua
dan sebagainya, yang dapat menjadi landasan pengembangan selanjutnya disekolah
dan masyarakat. Dilingkungan sekolah di upayakan berbagai hal seperti adanya
organisasi orang tua siswa, kunjungan rumah oleh personal sekolah dan
sebagainya. Selanjutnya juga sekolah mengupayakan agar program yang erat
kaitannya dengan masyarakat sekitarnya (siswa kemasyarakat ,narasumber dari
masyarakat ,sekolah dan sebagainya).
Akhirnya lingkungan masyarakat
mengusahakan berbagai kegiatan atau program yang menunjang/melengkapi program
keluarga dan sekolah. Dengan kontribusi tripusat pendidikan yang saling
memperkuat dan melengkapi itu akan memberi peluang mewujudkan sumber manusia
terdidik yang bermutu. Kerja sama seperti ini dituangkan dalam UUSPN No.20
tahun 2003 yang berbunyi “komite sekolah/madrasah,adalah lembaga mandiri yang
beranggotakan orang tua/wali peserta didik komunitas sekolah serta tokoh
masyarakat yang peduli pendidikan.
BAB III
PENUTUP
Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa Lingkungan adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi individu,
baik yang berasal dari dalam diri individu (interval environment) maupun
yang berasal dari luar diri individu (external individu).
Sekolah adalah lingkungan
pendidikan yang memberikan arahan dan disinilah kita mendapatkan pengajaran
yang lebih efektif karena disekolah ada
guru yang akan mengajarkan kita tentang pendidikan.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan
paling utama dalam pendidikan. Keluarga sebagai lingkungan pendidikan berfungsi
(kedalam) antara lain memberikan pendidikan yang mendasar (pondasi) dan
masih bersifat umum kepada anak-anaknya. Fungsi keluar membantu sekolah dan
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan formal/nonformal.
Masyarakat sebagai lembaga pendidikan nonformal antara lain
berfungsi membantu sekolah dan keluarga. Dengan demikian dapat kita simpulkan
untuk kesempurnaan pendidikan ketiga lingkungan pendidikan tersebut (keluarga
sekolah dan masyarakat) harus saling bekerja sama.
B. Saran
Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal
diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah
koordinasi antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan kurikulum lingkungan
formal (sekolah) baiknya untuk mempertimbangankan faktor lingkungan keluarga
dan masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan keluarga anak didik dan
tokoh masyarakat dalam merumuskan kurikulum pendidikan.
DAFTRA PUSTAKA
Depdikbud; 1982/1983 ; materi dasar
pendidikan program Akta Mengajar V, (Buku II A), Jakarta PPIPT Depdikbud.
Idris,Z Jamal, L, 1987 ; Dasar-dasar
PendidikanBandung, Angkasa.
Tirta Rahardja, Umar la Sulo, 1994, Pengantar
Pendidikan Jakarta, P3MTK
Bahan
ajar tim bina mata kuliah Pengantar Pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar